NEGERI
HILA
Rumphius
mencatat bahwa Hila atau disebut pula Hitu Baru semula mendiamipantai yang
belum ada oenduduknya yaitu suatu daratan rendah yang terletak kira-kira 2 mil
sebelah barat dari negeri Hitu lama dan dipimpin oleh Thealaa. Kemudian Kapitan
Hitu yang pertama dengan negerinya meninggalkan Hitu lama dan datang berdiam di
tempat ini. Dengan datangnya orang-orang Portugis yang juga berusaha menduduki
wilayah pantai ini , maka orang-orang Hitu dan Kakiali mundur ke daratan dan
berdiam di bukit dekat Kaitetu. Dari sini mereka diperangi oleh orang-orang
Portugis dibawah pimpinan Andre Furtado,
tetapi setelah wilayah Hitu dikuasai orang-orang Belanda dan orang-orang
Portugis sudah terusir maka orang-orang Hitu kembali ke tempat kediaman mereka
semula, dan kapitan Hitu dengan 2 kampung Olon dan Sopele kembali ke hitu dan
mendirikan tempat tinggal pada sebuah tempat datar kira-kira sejauh tembakan
senapan dari tepi pantai, sebelah timur dari sungai Walohi, di pantai dimana
kompeni Belanda mendirikan sebuah loji kayu yang nantinya menjadi pusat
pemerinthan Belanda di tanah Hitu. Tahun 10640 kampung Mossapal dan kedua
kampong lainya tidak disatukan lagi karena Kakiali dan sebagian penduduk telah
menyingkir ke gunung Wawane (karena peperangan dengan Belanda). Pada waktu
peperangan dengan Kakiali maka pada
tahun 1637 gubernur Jan Ottes telah
mendirikan loji batu (yang dahulunya kayu) dan Demmer membangunya lebih besar
menjadi benteng batu. Arnold de Vlaming kemudian memperluas benteng ini dengan
mengelilinginya dengan tembok batu berbentuk empat persegi dan benteng ini
dinamakan Fort Amsterdam.
a.
Struktur Masyarakat dan Pemerintahan
Negeri
Hila terdiri atas empat bua soa dengan mata rumah atau rumah tua serta teon dan
nama gelar yang dapat dicatat pada table berikut :
NO
|
NAMA SOA
|
MATA RUMAH
|
NAMA TEON
|
GELAR
|
1
|
Lating
|
-
Kapitanhitu
-
Lating
-
Tatisina
-
Mahu
-
Launura
-
Anjarang
-
Hatalah
|
-
Nustapi
|
Upu
Wanea
|
2
|
Ollong
|
-
Ollong
-
Ulema
-
Hakia
|
-
Waimalaka
|
Upu
Wael
|
3
|
Totohatu
|
-
Elly
-
Tomu
-
Selang
|
-
Totohatu
|
Upi
Tomu
|
4
|
Selang
|
-
Uluelang
-
Sopalauw
|
-
Ukutela
|
Masapal
|
Keturunan
Raja atau Upu perintah berasal dari matarumah Lating. Parakapitan berasal dari
mata rumah Kapitanhitu. Raja dibatu oleh oleh para Kepala Soa dari
masing-masing Soa yaitu dari matarumah
Tatisina, Ollong, Elly, dan Selang. Tempat-tempat keramat adalah Negeri lama
Wawane, Masapol dan Batu Pata. Labuhan negeri adalah Nahaita dan mata air Uhaya
dan Wailoiu.
b.
Hubungan Pela
Negeri
Hila mempunyai hubungan pela dengan negeri Hative dan Wakal. Hubungan pela
bersifat Pela Gandong dan dilarang saling mengawini diantara mereka. Bagaimana
sejarah terjadinya hubungan pela ini kurang jelas, namun diduga karena latar
belakang peperangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar